Bakulbakulan.com – Logo menjadi simbol dan semangat serta tujuan sebuah organisasi. Begitu juga dengan organisasi masyarakat Muslim terbesar di Indonesia. Yakni Nahdlatul Ulama (NU) Karya K. H. Ridwan Abdullah. Sosok satu ini adalah seorang kiai yang begitu religius, pintar, dan juga pandai melukis.
Di mana, K. H. Ridwan Abdullah ditugaskan oleh K. H. Hasyim Asy’ari untuk membuat logo NU. Syaratnya, logo tidak boleh meniru lambang lain serta memiliki spirit dan wibawa yang tak lekang oleh zaman dengan tenggat pembuatan satu setengah bulan. Logo ini merupakan logo pertama NU sebelum akhirnya diganti dengan logo baru yang dikenalkan pada tahun 2015 pada Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur.
Dikutip dari laman NU Online berikut makna dan arti logo NU
1. Bola dunia
Representasi tempat manusia berasal dan tinggal. Bola dunia dari planet bumi ini juga menjadi pengingat bahwa manusia sebetulnya berasal dari tanah dan akan kembali kepada-Nya. Simbol bola dunia sendiri sesuai dengan surat Thaha ayat 55.
۞ مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَىٰ
Artinya: “Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain,”
2. Ikatan Tali atau Tambang
Tali atau tambang tersebut merupakan simbol ukhuwah atau persaudaraan terhadap sesama Muslim (ukhuwah Islamiyah), sesama bangsa Indonesia (ukhuwah wathaniyyah), dan sesama manusia (ukhuwah basyariah). Semangat ukhuwah dan persaudaraan ini sesuai dengan surat Ali Imran ayat 103.
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Artinya: “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”