Bakulbakulan.com – Jaran Goyang adalah salah satu aspek berharga dalam sastra lisan Indonesia yang berwujud mantra. Mantra ini bukan hanya menjadi bagian dari budaya Jawa Timur, tetapi juga tersebar di Jawa Barat. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan asal-usul dan makna mendalam di balik Jaran Goyang serta bagaimana mantra ini memiliki dampak dalam budaya Jawa Timur dan Jawa Barat.
Suku Osing, yang mendiami wilayah Banyuwangi, Jawa Timur, adalah pemeluk kuat dari ilmu mistis. Mereka mempercayai adanya empat jenis ilmu, termasuk ilmu merah yang berkaitan dengan perasaan cinta. Dalam konteks ini, Jaran Goyang masuk dalam kategori ilmu merah, yang juga dikenal sebagai santet. Namun, perlu dicatat bahwa Jaran Goyang bukanlah ilmu yang digunakan untuk menyakiti atau membunuh, tetapi untuk menyatukan pasangan agar bisa menikah atau memisahkan pasangan yang tidak direstui oleh keluarga.
Ada sebuah mitos menarik yang mengelilingi Jaran Goyang. Pada masa Kerajaan Blambangan, ketika kerajaan tersebut berada di ambang kehancuran dan rakyatnya terpisah-pisah, mantra Jaran Goyang digunakan untuk menyatukan mereka. Ini terjadi karena beberapa orang menolak dijodohkan atau tidak mendapatkan restu dari keluarga mereka.