Bakulbakulan.com – Pada tahun 2015, ketika Gojek muncul, membawa janji kesejahteraan dan fleksibilitas bagi mitranya, para mitra merasakan masa kejayaan yang kini hanya tinggal kenangan.
Bonus yang sulit dicapai dan potongan dari aplikator membuat sejumlah mitra terperangkap dalam keadaan sulit.
Tiga jam telah berlalu, langit sudah gelap. Agam Zubir (45) tidak mendapatkan order setelah mengantarkan penumpang ke daerah Sunggal dan kawasan Jalan Setia Budi, Medan, Sumatra Utara.
Berharap algoritma Gojek berpihak padanya, Agam menunggu di sebuah warung kopi tempat para pengemudi ojek online (ojol) biasanya mangkal. Namun, pesanan tak kunjung masuk.
“Sudah ditutup sepertinya orderan untuk akunku ini,” keluh Agam dikutip dari laman Multatuli, Minggu 31 Desember 2023.
Beberapa menit kemudian, rekan Agam, Aldi Fisno (43), yang sudah menunggu hampir dua jam, mendapatkan pesanan dan pergi.
“Izin gerak dulu, ya, bang, aku tinggal dulu, ada orderan,” ucap Aldi.
Sebagai pengemudi ojol, Agam harus menghadapi ketidakpastian pendapatan.
Beberapa hari sebelumnya, selama dua hari berturut-turut, 7-8 Juni 2023, Agam sama sekali tidak mendapatkan pesanan, sehingga pendapatannya nihil.
“Kondisi sekarang sangat berbeda dengan dulu, masa-masa nikmat dengan Gojek sudah berakhir, dan sekarang kita nggak tahu apa bakal begini terus atau makin buruk,” ujar Agam.
Agam terjebak dalam jerat kesulitan setelah tergiur dengan janji bonus dari Gojek.
Dua minggu setelah aplikasi diluncurkan di Medan, November 2015, Agam melihat temannya menghasilkan Rp 300.000 dalam setengah hari sebagai pengemudi ojol.
Tanpa berpikir panjang, Agam bergabung dengan Gojek. Awalnya, dia menjadikan ojol sebagai pekerjaan sampingan.
Namun, seiring waktu, Agam melepaskan pekerjaan utamanya sebagai tenaga pemasaran showroom mobil karena penghasilannya dari Gojek sudah dua kali lipat.
“Kalau ada yang bilang penghasilan ojol bisa sepuluh sampai lima belas juta sebulan, itu memang benar. Tidak sulit mencari penghasilan Rp 250.000 hingga Rp 300.000, tak perlu seharian untuk mendapatkannya,” kata Agam.
Pada awalnya, para mitra Gojek menikmati penghasilan dan bonus dengan jam kerja fleksibel.
Mereka bisa memilih waktu online dan tidak perlu bekerja seharian untuk mendapatkan penghasilan lumayan.
Namun, seiring berjalannya waktu, sistem kemitraan Gojek mengalami perubahan.
Pertama, pada April 2016, terjadi perubahan pada sistem pencapaian bonus dengan batas maksimal bonus Rp 100.000.
Selanjutnya, pada tahun berikutnya, Gojek menerapkan sistem bonus berkala dengan penetapan poin.