Bakulbakulan.com – Kendaraan listrik menjadi salah satu terobosan Grab Indonesia melalui program GrabElectric yang diinisiasi bersama Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi pada Desember 2019.
Namun, di balik ambisi menuju transportasi yang ramah lingkungan ini, terdapat kisah perjuangan mitra GrabElectric yang patut diperhatikan.
Artikulasi ini akan menyoroti pengalaman beberapa mitra GrabElectric yang mencerminkan realitas kehidupan sebagai ojek online (Ojol) dengan berbagai dinamika dan tantangan yang dihadapi.
Dalam perjalanan ini, kami bertemu dengan Bedul dan Dudi, dua mitra GrabElectric yang mendedikasikan hidup mereka di jalanan.
Menariknya, Bedul dan Dudi sebelumnya bukanlah ojek online murni, melainkan individu dengan latar belakang pekerjaan kantoran dan seni grafis.
Bagaimana perubahan hidup mereka sejak menjadi mitra GrabElectric?
Bedul, seorang mantan supervisor dengan pengalaman delapan tahun sebagai ojek online, memilih menjadi mitra GrabElectric setelah motor bensinnya mengalami kerusakan dan biaya perawatan yang tinggi.
Di sisi lain, Dudi, seorang seniman grafis, beralih ke motor listrik merek Volta untuk fleksibilitasnya.
Apa yang mendorong mereka membuat keputusan ini?