Bakulbakulan.com – Kai Raga merupakan figur yang menarik perhatian sejarahwan, terutama C.M. Pleyte.
Identitasnya telah ditelusuri hingga pada tahun 1865 ketika Raden Saleh mendapatkan beberapa naskah Sunda kuno dari Kai Raga.
Namun, setelah itu, jejak keberadaannya kabur. Pleyte meyakini bahwa Kai Raga telah meninggal tanpa meninggalkan keturunan.
Kai Raga yang dijumpai oleh Raden Saleh ternyata adalah cucu dari Kai Raga yang menjadi pemimpin kelompok keagamaan.
Pertapaannya terletak di lereng Gunung CIkurat, Garut.
Namun, keterangan mengenai cucu Kai Raga tersebut tidak diketahui lagi sejak tahun 1865.
Kai Raga sendiri adalah penyalin kitab-kitab penting pada masa zaman Sunda Kuno.
Karya-karya Kai Raga
Hingga saat ini, enam naskah Sunda dinisbatkan kepada Kai Raga, antara lain:
Carita Ratu Pakuan (Kropak 410 & Kropak 411)