Bakulbakulan.com – Dunia musik rap global saat ini sedang digemparkan oleh kehadiran seorang rapper asal India yang tengah naik daun, Sooraj Cherukat, atau yang lebih dikenal dengan nama panggungnya, Hanumankind. Lewat karya terbarunya, ‘Big Dawgs’, ia berhasil menarik perhatian dunia, membuktikan bahwa musik dapat menembus batas-batas geografis dan budaya. Lagu yang dirilis pada 10 Juli 2024 ini langsung mencuri perhatian publik, dan video klipnya kini telah ditonton lebih dari 40 juta kali di YouTube. Kesuksesan ini menandai pencapaian luar biasa bagi seorang rapper yang baru saja menjejakkan kakinya di panggung internasional.
Hanumankind: Dari India hingga Mendunia
Dikutip dari bacasore.com, Sooraj Cherukat lahir pada tahun 1992 di Malappuram, Kerala, India. Meski lahir di India, perjalanan hidupnya membawanya ke berbagai negara di dunia. Ia mengikuti jejak karier ayahnya yang bekerja di sebuah perusahaan minyak ternama, sehingga keluarganya sering berpindah tempat tinggal, termasuk ke Afrika dan Uni Emirat Arab, sebelum akhirnya menetap di Texas, Amerika Serikat. Pengalaman hidup yang beragam ini memberikan latar belakang yang kaya bagi Cherukat, yang kemudian membentuk identitas musikalnya.
Di Texas, ia mulai terpapar dengan musik hip hop khas Selatan Amerika, sebuah genre yang kelak menjadi fondasi kuat bagi gaya musiknya. Nama-nama besar seperti Three 6 Mafia, Project Pat, UGK, dan DJ Screw menjadi inspirasi awal bagi Hanumankind. Selain itu, ia juga merupakan penggemar berat band rock System of a Down, yang turut memperkaya nuansa musiknya. Namun, pengaruh terbesar datang dari para rapper seperti Kendrick Lamar, J. Cole, dan Logic, yang dikenal dengan lirik-lirik mereka yang penuh makna dan kedalaman.
Meski memiliki latar belakang akademis di bidang administrasi bisnis, Cherukat memutuskan untuk meninggalkan karier korporatnya di Goldman Sachs dan kembali ke India demi mengejar hasratnya di dunia musik. Langkah berani ini ternyata menjadi kunci kesuksesannya di kemudian hari. Nama panggungnya, Hanumankind, diambil dari sosok Hanuman, dewa monyet dalam mitologi Hindu yang melambangkan kekuatan, keberanian, dan pengabdian. Nama ini juga merupakan permainan kata dari ‘humankind’, mencerminkan pandangan universal dan inklusif yang ia bawa dalam setiap karyanya.